Hari Jadi ke-195 Wonosobo, DPRD Serahkan Tenong ke Yayasan Yatim Piatu
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Pisowanan Mirunggan atau upacara peringatan secara sederhana menjadi puncak dari Peringatan Hari Jadi ke-195 Kabupaten Wonosobo tahun 2020 di Pendopo Bupati Belakang, Jumat (24/7). Ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di tengah pandemi covid-19 semua dilakukan secara sederhana dan tetap dengan menjalankan protokol kesehatan. Dalam Pisowanan Mirunggan ini, upacara peringatan dilaksanakan dengan sederhana, dengan jumlah peserta yang dibatasi sesuai dengan protokol kesehatan. Tetapi meski dilaksanakan dengan sederhana, tetap tidak mengurangi dari kekhidmatan dan kesakralan upacara tersebut. Bupati Wonosobo, Eko Purnomo menyampaikan, di tahun tahun sebelumnya puncak acara peringatan hari jadi dilaksanakan Pisowanan Agung. Semua masyarakat ikut bergembira merayakan Hari Jadi Kabupaten Wonosobo. Tetapi di tahun ini dilaksanakan secara sederhana dengan pembatasan pembatasan yang sesuai protokol kesehatan. Itu semua dilaksanakan karena kondisi sekarang yang sedang pandemi covid-19. “Peringatan Hari Jadi ke-195 Kabupaten Wonosobo, meski dilaksanakan secara sederhana tetapi tidak mengurangi nilai nilai budaya dari upacara tersebut, karena kita tetap harus nguri uri kebudayaan yang telah kita miliki ini. Apalagi ini merupakan hari bersejarah bagi Wonosobo. Sementara kesederhanaan yang kita laksanakan dalam peringatan hari jadi ini semata mata untuk mencegah penularan covid-19,” jelas Eko Purnomo. Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama sama bahu membahu dalam penanganan covid-19 di Kabupaten Wonosobo. Tetapi pandemi ini belum berakhir, sebab itu kepada semua masyarakat Wonosobo, untuk tetap selalu melaksanakan protokol kesehatan dalam aktifitas sehari hari. “Dan kita berdoa bersama sama agar pandemi covid-19 ini segera berlalu, terima kasih kepada semua pihak, baik itu tenaga medis, pemerintah, TNI, Polri, relawan dan semua masyarakat yang telah bahu membahu dalam penanganan covid-19 di Kabupaten Wonosobo,” katanya. Sementara itu, Ketua DPRD Wonosobo Afif Nurhidayat mengemukakan, peringatan HUT Wonosobo ke 195 memang digelar secara tertutup dan terbatas sebagai upaya untuk menjaga keselamatan masyakat di tengah pandemi covid-19. Baca Juga Praktik Politik Uang Peringkat 3 Dunia “Saya kira peringatan secara tertutup dan terbatas itu justru memang harus dilakukan untuk menncegah terjadinya penularan covid 19, meski Wonosobo sudah tidak banyak pasien positif,” ujarnya. Menurutnya, pelaksanaan prosesi HUT Wonosobo ke 195 tetap dijalankan secara khidmat dan sederhana. Akan tetapi memiliki makna yang dalam. Dan hal itu justru terjadi di tengah pendmi karena dengan keterbatasan itu kemudian semua menjadi lebih fokus dan tidak terganggu dengan acara yang bersifat keramaian. “Justru karena sepi dan terbatas itu, kemudian pemaknaan terhadap hari jadi menjadi lebih mendalam, namun kita berdoa tahun depan peringatan sudah akan kembali seperti semula,” pungkasnya. Seperti OPD lainnya, Sekretariat DPRD dalam peringatan HUT Wonosobo juga membuat tenong yang berisi jajanan pasar dan makanan khas Wonosobo. Tiga tenong besar tersebut di serahkan kepada Yayasan Yatim Piatu Muhammadiyah Wonosobo. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: